Model Pembelajaran Project-Based Learning
Jumat, April 12, 2019
Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Karakteristik PjBL antara lain:
- Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk
- Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan
- Proyek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat
- Melatih kemampuan berpikir kreatif
- Situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan
download: contoh
LANGKAH KERJA
|
AKTIVITAS
GURU
|
AKTIVITAS
SISWA
|
Pertanyaan Mendasar
|
Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara
memecahkan masalah
|
Mengajukan
pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/
pemecahan masalah
|
Mendesain Perencanaan
Produk
|
Guru
memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur
pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan
|
Peserta didik
berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi
pembagian tugas,persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan
|
Menyusun Jadwal
Pembuatan
|
Guru dan
peserta didikmembuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan
dan pengumpulan)
|
Peserta didik
menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang
telah ditentukan bersama
|
Memonitoring Keaktifan
dan Perkembangan proyek
|
Guru memantau
keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan
dan membimbing jika mengalami kesulitan
|
Peserta didik
melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan,
mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru
|
Menguji Hasil
|
Guru berdiskusi
tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik ,mengukur
ketercapaian standard
|
Membahas
kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan produk/ karya untuk
dipaparkan kepada orang lain
|
Evaluasi Pengalaman
Belajar
|
Guru
membimbing prosespemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan
peserta didik merefleksi/ kesimpulan
|
Setiap
peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan,
dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek
|
Penerapan project-based learning sebagai berikut:
- Topik/ materi yang dipelajari peserta didik merupakan topik yang bersifat kontekstual dan mudah didesain menjadi sebuah proyek/ karya yang menarik
- Peserta didik tidak digiring untuk menghasilkan satu proyek saja, (satu peserta didik menghasilkan satu proyek)
- Proyek tidak harus selesai dalam 1 pertemuan (diselesaikan 3-4 pertemuan)
- Proyek merupakan bentuk pemecahan masalah sehingga dari pembuatan proyek bermuara pada peningkatan hasil belajar
- Bahan, alat, dan media yang dibutuhkan untuk membuat proyek diusahakan tersedia di lingkungan sekitar dan diarahkan memanfaatkan bahan bekas/ sampah yang tidak terpakai agar menjadi bernilai guna
- Penilaian autentik menekankan kemampuan merancang, menerapkan, menemukan dan menyampaikan produknya kepada orang lain
Sumber: Yoki Ariyanan dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Tingkat Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.
Posting Komentar